Landasan filosofis dari Kurikulum Berorientasi MBKM ‘Perkasa’ Program Studi Ilmu Komunikasi, yaitu Merdeka - Belajar Kampus - Merdeka merupakan kemerdekaan berpikir. Esensi dari kemerdekaan berpikir ini harus ditanamkan pada diri pengajar (dosen) terlebih dahulu agar dapat ditransfer kepada mahasiswa. Adapun kata ‘kebebasan’ pada MBKM harus dimaknai bersama bahwa ‘kebebasan’ disini tetap harus memiliki aturan yang baku. Oleh karena itu, Perancangan Kurikulum Berorientasi MBKM ‘Perkasa’ Program Studi Ilmu Komunikasi mengacu pada 4 Pilar Pendidikan yang digagas oleh UNESCO, yaitu Learning to know (belajar untuk mencari tahu), artinya Kurikulum Berorientasi MBKM ‘Perkasa’ Program Studi Ilmu Komunikasi harus mampu menfasilitasi mahasiswa untuk menguasai teori dan konsep keilmuan Komunikasi, khususnya di bidang Jurnalisme Digital dan Penyiaran serta Komunikasi Bisnis. Learning to do (belajar untuk melakukan), artinya Kurikulum Berorientasi MBKM ‘Perkasa’ Program Studi Ilmu Komunikasi harus mampu memfasilitasi mahasiswa untuk mengimolementasikan/ mempraktikan ilmu pengetahuan yang didapatkan. Learning to be (belajar untuk menjadi), artinya Kurikulum Berorientasi MBKM ‘Perkasa’ Program Studi Ilmu Komunikasi harus mampu memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menjalani profesi/ pekerjaan sesuai dengan profil lulusan yang telah ditetapkan. Serta Learning to live together (belajar untuk berkehidupan bersama), artinya kurikulum ini memberikan pengalaman belajar untuk dapat hidup bersama secara kerja tim atau dengan lingkungan kerja sesuai dengan bidang keilmuannya.